Blog

Fotosintesis, Kemurahan Alam yang Mungkin Terlupakan


Kapan akhir kali. kita menanyakan mengenai darimanakah makanan yang berada di meja makan kita berasal? Pertanyaan sekalian lalu kemungkinan ada, tetapi pertanyaan yang bawa ke perenungan yang dalam, kemungkinan telah lama tidak kita kerjakan.

Ya, darimanakah makanan kita berasal? Berapakah jarak yang dilakukan makanan untuk sampai di meja makan kita? Siapa orang yang ada di sejauh perjalanan makanan itu? Bagaimana kondisi mereka? Sehatkah mereka? Cukup makankah mereka? Jika kita menelusuri lebih jauh kembali, darimanakah asal mula dari seluruh makanan? Apa mereka berasal dari 1 sumber yang serupa?

Kita ketahui jawabnya: ya. Saat di sekolah landasan mesin slot terpercaya kita sudah dikenalkan ke satu kejadian simpel tetapi ajaib tidak terhitung: fotosintesis.

Jika pada sebuah ujian ada pertanyaan mengenai bagaimana fotosintesis berlangsung, bisa sehingga kita bisa menjawab. Namun, yang kemungkinan tidak kental kita ketahui ialah kejadian penting itu berjalan bisa dikata tiada ongkos. Gratis.

Silahkan kita panggil kembali lagi hapalan kita. Untuk daun pada senyawa ajaib, satu pigmen memiliki warna hijau, yang kita berikan nama klorofil. Klorofil tangkap energi dari sinar matahari, energi ini dipakainya untuk mengikat gas karbondioksida (CO2) dari udara serta air (H2O) dari tanah lalu menggantinya jadi energi berbentuk bahan pangan yang sangat simpel, yakni glukosa (C612O6) serta oksigen (O2).

Glukosa serta oksigen ini nanti dipakai oleh beberapa sel pada tubuh manusia serta hewan untuk hasilkan energi yang dibutuhkan untuk langsungkan hidup serta berkembang biak. Hasil lain proses dari pembangunan energi dalam sel itu ialah gas karbondioksida serta uap air sebagai bahan untuk tumbuhan untuk kembali lagi hasilkan energi untuk manusia serta hewan. Satu transisi yang cantik.

Kita bisa menyaksikan dengan jelas jika kehidupan dari muka bumi ini tidak lain ialah alterasi energi dari 1 wujud ke wujud yang lain, atau bisa disebutkan sebagai alterasi makanan dari 1 wujud ke wujud yang lain. Semua bermula dari matahari.

Matahari mengirim energi berbentuk sinar ke satu ‘dapur umum’ untuk Planet kita, yakni daun. Dalam dapur itu ada ‘kompor’ namanya klorofil yang demikian memperoleh bahan bakar mulai akan mengolah beberapa bahan (karbondioksida serta air) jadi makanan (glukosa) untuk makhluk lain (manusia serta hewan).

Sekarang ini kemungkinan kondisi masih baik saja. Makanan masih datang di meja makan kita dengan relatif on time. Namun, tidak seluruh orang memperoleh keluasan yang serupa. Dapur-dapur umum itu tidak menyebar rata di semua belahan Bumi, hingga beberapa orang kesusahan mendapatkan makanan.

Angkanya tidak kecil. Lebih dari 800 juta orang hadapi kelangkaan pangan (food scarcity). Sesaat dibagian Bumi lainnya, satu golongan orang mempunyai akses yang gampang ke dapur umum itu, ambil banyak makanan dengan perlakuan yang buruk serta seringkali melewati keperluan, hingga pada akhirnya dibuang.

Angkanya tidak kecil. Seputar sepertiga bahan pangan yang dibuat di penjuru dunia terbuang oleh sebab bermacam karena. Belum juga jika kita berbicara mengenai nasib beberapa petani yang disebut beberapa penjaga penting dari dapur umum. Banyak antara mereka yang dekat atau bahkan juga terbenang dalam kemiskinan.

error: Content is protected !!